FUNDAMENTAL INTERPERSONAL RELASIONAL
Pada tahun 1958, Will Schutz, Ph.D., memperkenalkan kepada dunia teori hubungan interpersonal, yang disebut Firo (Fundamental Interpersonal Relations Orientation). Pada tingkat perilaku, dimensi-dimensi ini disebut Inklusi, Control dan Affection.
Dr Schutz juga menciptakan serangkaian instrumen pengukuran, termasuk Firo-B ®, yang terdiri dari skala yang mengukur aspek perilaku Inklusi, Control dan Affection.
Selama 45 tahun ke depan, Dr Schutz merevisi dan memperluas teori Firo dan instrumen tambahan dikembangkan untuk mengukur aspek-aspek baru dari teori, termasuk Elemen B: Perilaku (sebuah versi perbaikan dari Firo-B); F Elemen: Perasaan; Elemen S: Self ; Elemen W: Hubungan Kerja; Elemen C: Hubungan Tutup; Elemen P: Hubungan orang tua, dan O Elemen: Iklim Organisasi.
Selama waktu ini, teori Firo begitu luas direvisi dan diperkuat dan baru banyak instrumen sehingga dan perbaikan penting yang dihasilkan, bahwa atas usul Jack Black (pendiri Psikolog Consulting Press, Inc, dan penerbit Firo-B), yang baru serangkaian langkah-langkah berganti nama.
Elemen menjadi inti dari tubuh lebih besar dari pekerjaan yang dikembangkan oleh Will Schutz, Ph.D., dikenal sebagai Elemen Manusia.
Elemen Kesadaran dan unsur Manusia digunakan secara luas di seluruh Amerika Serikat dan di lebih dari tujuh belas negara. Pada pertengahan 1990-an, Dr Schutz dan Dick Thompson, Ph.D., teman dan kolega dari 15 tahun, memulai kolaborasi lebih intens yang tidak hanya diperluas Firo teori, tetapi menambahkan teknologi untuk unsur Manusia.
Sebelum ini, karya Dr Schutz 'belum tersedia bagi pemirsa di seluruh dunia melalui perangkat lunak komputer atau internet. Dr Thompson berkembang, baik komputer dan program berbasis web untuk menyelesaikan dan mencetak Firo Elemen B dan instrumen lainnya. Sebagai kesehatannya menurun, Dr Schutz menetapkan bahwa Dr Thompson adalah satu untuk membawa perkembangan teoritis dari teori Firo dan The Human maju Elemen.
Dr Thompson terus mengembangkan teori Firo, sertifikasi praktisi dalam Element Kesadaran, timbal Pelatihan Elemen Manusia, Firo melakukan penelitian dan mengembangkan bahan Firo terkait, publikasi dan software. Beberapa karyanya sampai saat ini meliputi:
Pengantar Firo Elemen B dalam Organisasi
Menggunakan B Elemen dalam Organisasi Workbook
Elemen Manusia Perangkat Lunak Sistem ™ (Komputer dan berbasis web)
Element B Scannable Form
Elemen Administrasi B Online
Elemen B Organisasi ™ Interpretasi Laporan
Kompatibilitas Laporan Tim ™
Elemen B: ™ Lainnya
Elemen B 360 ™
3-Tim D Kompatibilitas Latihan ™
Elemen B Overhead Transparansi
Elemen B ™ ® PowerPoint Presentation
Elemen Kesadaran International ™ Penelitian Data Base
Elemen Kesadaran Penelitian ™ Pusat Internasional
Elemen ™ Kesadaran Psikometrik Pusat Internasional
Stress Research
Menggunakan B Elemen dalam Organisasi Workbook
Elemen Manusia Perangkat Lunak Sistem ™ (Komputer dan berbasis web)
Element B Scannable Form
Elemen Administrasi B Online
Elemen B Organisasi ™ Interpretasi Laporan
Kompatibilitas Laporan Tim ™
Elemen B: ™ Lainnya
Elemen B 360 ™
3-Tim D Kompatibilitas Latihan ™
Elemen B Overhead Transparansi
Elemen B ™ ® PowerPoint Presentation
Elemen Kesadaran International ™ Penelitian Data Base
Elemen Kesadaran Penelitian ™ Pusat Internasional
Elemen ™ Kesadaran Psikometrik Pusat Internasional
Stress Research
Fase saat evolusi Firo, dipimpin oleh Dr Thompson, berfokus pada interpersonal Fundamental Hubungan Orientasi Space ™ (FIROS ™) dan restrukturisasi model Firo dasar, mendesain ulang dan memformat ulang instrumentasi, dan membuat terlihat link sistemik dengan lainnya psikologis (MBTI, CPI, StrengthsFinder, Emotional Intelligence, dll), kompleksitas (kekacauan, AI, CAS, dll), model teori biologi (otak, sistem kekebalan tubuh, penyakit, hidup-span pembangunan, dll) dan kuantum.
FIRO
FIRO (Fundamental Interpersonal Relation Orientation) dikemukakan oleh William Schutz, tingkah laku orang dewasa kembali pada pengalaman pertama saat kanak-kanak dalam keluarga. Hipotesis Schutz bahwa tingkah laku orang dewasa sering 1) Paralel, atau sejajar dengan tingkah laku masa kecil dalam keluarga, dan
2) imitasi, atau sejajar dengan tingkah laku orang tua dalam keluarga.
Tiga dimensi kebutuhan interpersonal
1. Need for inclusion, merupakan keinginan untuk menemukan rasa memiliki dan kebersamaan melalui interaksi.
2. Need for Control, merujuk pada rasa kepemimpinan dalam kelompok, individu yang tinggi dalam need for control berharap untuk menguasai orang lain, namun orang lain yang ingin dikuasai atau dikendalikan sangat senang untuk mematuhi perintah orang lain.
3. Need for Affection, keinginan untuk membangun dan memelihara hubungan emosional dengan orang lain.
Tipe kompatibilitas
1. Originator Compatibility. Orang dalam sebuah kelompok yang ingin memulai inklusi, kontrol, dan afeksi diimbangi oleh orang lain yang ingin menerima inklusi, control dan afeksi dari orang lain.
2. Interchange Compatibility yang mana individu dalam sebuah kelompok setuju mengenai berapa banyak inklusi, kontrol, dan afeksi harus ada dalam kelompok.
Pengukuran FIRO
Schutz mengembangkan sekala pengukuran tiga kebutuhan interpersonal dan disebut personality index the FIRO-B Dengan menggunakan FIRO-B ini Schutz mampu mempelajari prediksinya mengenai hubungan antara kompatibilitas dan formasi kelompok. Kesimpulannya, teori FIRO merupakan pendekatan psikodinamik, menjelaskan kebutuhan kelompok berdasarkan kebutuhan psikologis. FIRO secara jelas menetapkan dimana individu harus menyesuaikan dengan orang lain, berdasarkan tiga dimensi dasar yang ditetapkan Schutz dan juga level dari kebutuhan originator compatibility.
The Sociobiological Perspective
a. Surviving in group
Sosiobiologi didasarkan atas teori evolusi Charles Darwin. Meski Darwin banyak
membahas mengenai biologikal dan anatomical fitness, Sosiobiologi menggunakan
konsep yang menjelaskan tingkah laku binatang dalam situasi sosial. Sosiobiologi
berpendapat bahwa bergabung dengan anggota lain dalam satu spesies merupakan
“expression of the evolutionarily or curtrally stabilized strategies of individual animal that on averege enhance their reproductive success” (Crook, 1981, p. 88).
b. The “Herd” Instinct
Kebutuhan untuk afiliasi bukan dipelajari melalui pengalaman, namun merupakan
manifestasi dari instinctive yang terdapat pada kebanyakan spesies. Formasi kelompok memberikan perlindungan dari pemburuan, dan kelompok pemburu hanya pembawa mangsa.
Schachter (1959) berpendapat bahwa kebutuhan untuk meraih kejelasan kognitif yang telah Festinger Kemukakan adalah akibat langsung dari informasi kelompok. Schachter memperkirakan:
(1) Seseorang akan menggabungkan diri ketika opini, sikap, kepercayaan mereka diserang.
(2) Kegiatan-kegiatan yang tidak direncanakan akan menuju sebuah “pencarian untuk infomasi kenyataan sosial”, dan bahwa
(3) Keanggotaan kelompok akan memuaskan kebutuhan akan informas.
c. Perubahan Jati diri
Keseluruhan, individu lebih suka untuk berinteraksi yang akan menyesuaikan diri
untuk sebuah prinsip yang minimax: orang akan bergabung dalam kelompok yang
melengkapi mereka dengan nilai penghargaan yang tinggi sampai nilai dari kerugian menurun.
Karena kritikan sangat penting dalam penghargaan untuk mnyeimbangkan kerugian, Kelley dan Thibaut memperkenalkan dua konsep: perbandingan tingkat dan alternatif perbandingan tingkat. Untuk menggambarkan bagaimana menyeimbangkan formasi kelompok.
d. Penghargaan dari Kelompok
Gewirtz menyatakan bahwa manusia memerlukan kebutuhan untuk berkelompok
dengan yang lain adalah memihak dengan hubungan yang memuaskan. Seperti halnya dasar dari bilogis, seperti dahaga dan rasa lapar, menjadi kuat mereka merasa tidak puas, kebutuhan untuk berkelompok dengan orang lain menjadi kuat dan panjang seseorang telah dirampas dari kontak sosial.
e. Karakteristik Anggota Kelompok
studi kasus tetang dinamika kelompok mengindikasikan dari hasil laporan, bahwa
individu lebih menyukai berinteraksi engan individu yang lain, yang memiliki fisik yang sehat, rajin, dan sebagai sumber pengalaman baru (Bonny, 1947); dermawan, antusias, dapat bersosialisasi, tepat waktu, adil dan dapat diandalkann(Thibaut & Kelle, 1959); autentik, mudah menerima, penolong dan memiliki kekuatan karakter (La Gaipa, 1977); baik budi, periang, dapat dipercaya, dan pandai (Lott, Reed & Crow, 1970).
Setiap individu tetap eksis dalam kelompoknya jika dalam kelompok tesebut terdapat suatu aktivitas yang disenangi anggotanya. Kelompok-kelompok tersebut menarik dimata anggotanya karena ada penghargaan yang alami pada aktivitaskelompok tersebut.
f. Tujuan
Penghargaan akhir yang utama adalah menjadikan sesuatu melalui keberadaan
dinamika kelompok untuk memudahkan pencapaian tujuan. Pengalaman sehari-hari diyakini, bahwa seseorang tidak dapat meraih tujuannya sendiri, melainan pencapaian dapat dilakukan dengan berkelompok.
g. Harga Interaksi Kelompok
Mengacu pada teori perubahan sosial, keadaan ambivalens meliputi kata awal dinamika sebuah kelompok. Harga tersebut dapat 5 berbentuk dasar ketegangan, investasi diri, penolakan sosial, pengaruh dan reaksi.
h. Dasar Ketegangan
Ketika kelompok berbentuk untuk pertamakalinya, unsur ketegangan muncul dalam berbagai interaksi kelompok (Bormann, 1975: Thibaut & Kelley, 1959). Anggota kelompokharus bernegoisasi dengan anggota lain yang sulit mereka terkenal, dan hal ini menyebabkan perasaan tidak nyaman da keterpaksaan.
i. Penolakan Sosial
Penerimaan satu sama lain ditemukan sebagai hal yang sangat penting dalam menguatkan kelompok, penolakan satu sama lain terlihat sebagai potensi punishment.
j. Pengaruh
Thibaut & Kelley meyakini adanya konflik antara pengaruh anggota, seringkali pengalaman dianggap sebagai harga dalam kelompok kehidupan karena terdapat banyak sekali kejadian dimana kita mengurangi atau menaikkan harga dan penghargaan kita kepada kawan satu kelompok.
k. Reaksi
Thibaut dan Kelley mencatat, untuk mengetasi masalah pengaruh, individu dalam kelompok harus mempengaruhi tingkah laku mereka yang sekiranya menyebabkan timbulnya konflik dan menampilkan hanya tingkah laku yang sekiranya cocok dengan individu lain Seseorang harus membetasi tingkahlakunya tidak hanya untuk menhghindari pengaruhnya pada anggota lain dan memelihara kecocokan dengan aturan, tapi juga disebsbkan mereka harus mengetahui perintah orang yang lebih tinggi statusnya.
ini cuma pake google terjemah yaa.mengecewakan sekali
ReplyDeleteyah.... namanya juga Papadaan sementara biarlah begini adanya " Sakahandak"... hahhahah
ReplyDelete